Friday, June 5, 2020

KAIN SERAT DAUN NANAS


Indonesia merupakan negara kepulauan beriklim tropis memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Hal tersebut merupakan potensi yang sangat besar dalam pengembangan serat alam. Secara umum serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu serat selulosa, serat protein dan serat mineral. Serat selulosa pada umumnya diperoleh dari tanaman mulai dari batang, daun, buah dan biji. Termasuk Serat Daun Nanas yang sekarang dikembangkan di UKM ALFIBER Kp. Cijoged Desa Cikadu Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat.


Kain Serat Daun Nanas merupakan kain yang terbuat dari serat daun nanas yang dipintal menjadi benang secara manual, kemudian ditenun dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Pembuatan kain serat daun nanas ini dilakukan oleh UKM ALFIBER dalam upaya meningkatkan nilai tambah (Value Added) khususnya nilai ekonomis dan nilai fungsi dari daun nanas yang selama ini banyak dibuang atau belum termanfaatkan secara optimal.

Serat adalah suatu meterial yang perbandingan antara panjang dan lebarnya sangat besar dan molekul – molekulnya menyusun dan terorientasi terutama ke arah panjang. Berdasarkan bentuknya serat terdiri dari 2 jenis yaitu serat pendek (stapel) dan serat panjang (filamen). Serat atau fiber juga bisa didefinisikan sebagai suatu material yang menjadi bahan baku pembuatan benang dan kain. Sifat yang dimiliki oleh setiap serat biasanya mempengaruhi cara pengolahan benang atau kain, disisi lain sifat serat juga mempengaruhi kualitas dari benang atau kain yang dihasilkan.


Serat Daun Nanas merupakan salah satu serat alam yang tergolong dari jenis serat selulosa atau tumbuh-tumbuhan. Serat daun nanas (pineapple–leaf fibres) adalah salah satu jenis serat yang berasal dari tumbuhan (vegetable fibre) yang diperoleh dari daun-daun tanaman nanas yang diekstraksi, kemudian dibersihkan dan dijemur hingga kering. Adapun proses ekstrasi atau pembuatan serat daun nanas ini dapat dilakukan dengan dua metode yaitu secara manual dan menggunakan mesin dekortikator. Pembuatan secara manual diawali dengan proses perendaman untuk memisahkan zat perekat pada daun nanas, untuk kemudian dapat dikerok menggunakan pisau atau alat khusus. Pembuatan serat nanas menggunakan mesin dekortikator dilakukan pada kondisi daun dalam keadaan segar dan basah. Sehingga dapat memudahkan pemisahan zat-zat yang ada disekitar serat dan menghindari kerusakan pada serat. Daun-daun nanas yang telah mengalami proses dekortikasi, kemudian dicuci dan dikeringkan melalui sinar matahari, atau dapat dilakukan dengan cara-cara yang lain. Serat Daun Nanas memiliki sifat yang lembut, halus, kuat dan berkualitas baik untuk dijadikan kain dari serat alam baik kain tenun maupun kain non woven. Selain itu produk akhir yang dapat dihasilkan dari serat nanas antara lain tirai penutup jendela, wall paper (kain pelapis dinding), bahan baku kertas (pulp), berbagai jenis kerajinan seperti tas, gorden, rambut palsu, fiber interior mobil, tambang, jala ikan, dan bahan baku pembuatan furniture seperti meja, papan, asbes, dan lain sebagainya.


Proses pembuatan Kain Serat Daun Nanas di UKM ALFIBER dilakukan dengan cara pemberdayaan masyarakat khususnya kaum ibu-ibu di lingkungan usaha UKM ALFIBER baik dalam proses pemintalan maupun proses pertenunan. Proses pemintalan atau pembuatan benang masih menggunakan cara manual atau disambung setiap helai serat menggunakan tangan dengan teknik khusus (sambung tenun). karena pemintalan masih disambung, maka benang yang dihasilkan memiliki simpul dari setiap sambungan, sehingga kain yang dihasilkannya pun memiliki keunikan dan ciri khas  yaitu adanya simpul – simpul kecil yang muncul pada kain. Proses Pertenunan Kain Serat Daun Nanas di ALFIBER menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) hasil modifikasi, dimana prosesnya yaitu menyilangkan antara benang lusi dengan benang pakan.


Saat ini ALFIBER telah mengembangkan alat tenun modifikasi yang disebut dengan ATBM Dogan. ATBM Dogan merupakan singkatan dari dobby dan gedogan. ATBM Dogan merupakan ATBM yang dirancang khusus dengan beberapa kelebihan untuk membuat kain dengan menggunakan tenaga manusia. ATBM Dogan diciptakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dari alat tenun gedogan dan menyederhanakan bentuk serta fungsi ATBM Dobby.
Kelebihan ATBM Dogan antara lain mesin portable, motif anyaman bisa bevariasi, cocok untuk benang serat alam dan harga yang terjangkau. Walapun memiliki keunggulan, masih terdapat beberapa kekurangan dari ATBM Dogan yang dapat disempurnakan. Antara lain lebar dan panjang kain terbatas dan proses kerja relatif lebih lambat.


Adapun Kain Tenun Serat Daun Nanas yang tersedia di UKM ALFIBER diantaranya :
Kain Serat Daun Nanas                    : Lebar 120 cm x panjang 200 cm
Kain Serat Daun Nanas                    : Lebar 50 cm x panjang 200 cm
Selendang Serat Daun Nanas          : Lebar 60 cm x panjang 180 cm
Keterangan                                        : Dijual, Stock Terbatas
Untuk pemesanan Kain Serat Daun Nanas hubungi kontak kami
Semakin meningkatnya produksi kain tenun serat nanas, diharapkan dapat menjadi bahan alternatif dalam pengembangan fashion di Indonesia.

No comments:

Post a Comment